Rabu, 19 Agustus 2009

GARUDA DI DADAKU

kelana kota

16 Agustus 2009, 19:08:05, Laporan Agita Sukma Listyanti

Kompetisi Mural Nasional

Penetapan Alot, Garuda BersayapAkhirnya Jadi Pemenang


suarasurabaya.net| Meski penetapan pemenang sempat berjalan alot, akhirnya 5 dewan juri memilih pemural asal Surabaya sebagai pemenang Kompetisi Mural Nasional Lenmarc Lifestyle Mall, Minggu (16/08). 

BUDI PRASETYADI Ketua Dewan Juri Kompetisi Mural Nasional mengakui bahwa proses penetapan pemenang sempat diwarnai perdebatan. Pasalnya, para dewan juri yang terdiri dari BUDI yang juga Dosen Komunikasi Visual Universitas Ciputra, AGUNG TATO Perupa Surabaya, IAN McLELLAND GM Lenmarc, ERWIN BUDIANTORO Desainer Lanscape dan RULLY ANWAR Pecinta Seni memiliki persepsi yang berbeda. 

“Prosesnya a lot. Karena masing-masing juri berbeda persepsi. Awalnya kita memilih 10 mural, lalu terpilih lagi 8, kita nilai bareng. Ini juga masih ada perdebatan untuk memilih 3 besar, karena ada persepsi berbeda,” kata BUDI pada RULLY reporter Suara Surabaya, Minggu (16/08). 

Dari 80 tim peserta Kompetisi Mural Nasional yang bertema Mural for The Love of Indonesia ini, akhirnya disepakati 3 pemenang. Pertama, ISTOYO dan SUBEKI nomor urut 67 kelompok mural asal Surabaya. Kemudian posisi kedua diraih OKI RAIMONTA, BENNY dan SETYAWAN Komunitas Mural Tempat Kencing dari Yogyakarta dengan nomor urut 60. Pemenang ketiga adalah Komunitas Merger terdiri dari MARGON, WIRAWAN dan ANDRE dengan nomor urut 17. 

Menurut BUDI, ada 4 kriteria penilaian yang harus digunakan untuk memilih para pemenang. Yakni orisinalitas, kesesuaian dengan tema, eksekusi, dan pesan yang dikomunikasikan. 

BUDI menjelaskan juri akhirnya sepakat mural burung garuda bersayap dengan nuansa merah putih yang menjadi pemenang. Menurutnya, mural karya ISTOYO dan SUBEKI ini memiliki keunikan tersendiri. 

Burung garuda bermakna simbol negara. Sedangkan sayapnya yang terbentang dengan nuasa merah putih menggambarkan lepas terbang bebas dari segala permasalahn yang melingkupi negara ini. 

Puluhan mural yang dikompetisikan yang berlokasi di Raya Darmo Boulevard ini masih bisa dinikmati selama 6 bulan ke depan bersamaan dengan peresmian Lenmarc Lifestyle Mall.(git) 

Teks Foto : 
- Garuda Bersayap karya ISTOYO dan SUBEKI yang berhasil menyabet juara pertama Kompetisi Mural Nasional. 
Foto : Syandra Kwan Public Relations Agency

Ekspresi Ceria Anak Merdeka

Ekspresi Ceria Anak Merdeka

Menggambar sebagai media Pembebasan berekspresi Untuk Anak

Oleh: Subeki,S.Pd


Ayo nggambar,nggambar lagi
Jangan lupa di tambahi
Setelah itu… di warnai

Ayo nggambar,nggambar lagi
Jangan lupa di tambahi
Setelah itu… di warnai

Reef. Kalau nggambar yang berani
Jangan sampai di hapusi
Nanti bisa … sobek lagi

Kalau nggambar yang berani
Tidak perlu digarisi
Biar tidak… Takut lagi

Kalau nggambar yang berani
Jangan lupa di tambahi
Biar nanti…Kreatif Lagi

Lagu di atas adalah gubahan dari sebuah lagu yang berjudul bangun tidur,karya Mbah Surip ,yang sudah diganti syairnya oleh penulis.Hal ini di buat untuk mengajak anak-anak lebih ceria,menikmati dalam menerima pelajaran menggambar serta membawa suasana yang lebih segar, dan di harapkan anak-anak dapat mengerti bagaimana seharusnya ia menggambar.

Dalam syair diatas kami mengajak anak-anak untuk,berani menggambar,menambahi dalam menggambar,tidak menghapus,dan tidak menggunakan penggaris dalam membuat garis lurus.

Karena hakekat menggambar dalam dunia anak-anak adalah “Menggambar Ekspresi”artinya adalah gambar yang berasal dari dalam jiwa anak yang sesuai dengan pengalaman masing-masing anak.Kalau ini dapat pahami maka anak-anak akan berani berekspresi secara mandiri sesuai dengan jiwa dan pengalamanya masing-masing.Jadi nantinya akan muncul karya anak-anak yang benar-benar sesuai dengan jiwa dan usianya.

Tentunya ketika kita melihat anak-anak dengan berbagai karakter,mestinya kita sadar bahwa itu adalah jiwa anak-anak yang sangat berbeda satu dengan yang lainya.Demikian juga dengan hasil gambar anak kita harus melihat sesuai dengan jiwa anak itu sendiri.

Tetapi hal yang demikian masih kurang dipahami oleh para orang tua,sehingga kadang ada orang tua yang menganggap gambar anaknya jelek dan dengan pedenya ia menggambarkanya..Atau dalam kasus yang lain ada orang tua atau bahkan guru lukis membawa anak pada sebuah ajaran menggambar yang terpola,yaitu warna gradasi dengan urutan tertentu yang dibuat secara matematis, warna awan selalu biru, daun indentik hijau. "Semua gambar anak jadi tampak seragam. Tak ada lagi seni yang menonjol. Tak ada lagi imajinasi yang betul-betul merupakan ekspresi jiwa anak,Tak ada lagi kreativitas yang benar-benar muncul dari diri anak Semuanya sudah di-setting sedemikian rupa.Hal demikian adalah sebuah pembunuhan terhadap kreativitas anak-anak.

Lalu kita sebagai guru dan orang tua,apa yang harus kita berikan terhadap pembelajaran menggambar kepada anak-anak kita sehingga kreatifitas masih tetap terbangun untuk bekal mereka kelak ! 

Menggambar ekspresi sebenarnya adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk menciptakan sesuatu sesuai pandangannya

Beberapa CARA pendekatan kepada anak dalam memberikan pelajaran menggambar dengan hati yang Ceria dan jiwa yang Merdeka antara lain: 

1. Buat suasana pembelajaran yang menyenangkan.Tentunya suasana yang kondusif          yang memungkinkan anak dapat menerima pelajaran dengan baik.

2.Tanamkan pada anak bahwa Menggambar itu Mudah dan Menyenangkan.                  Mengawali pelajaran  belajar apapun,yang mudah adalah memberikan sesuatu yang membuat      siswa betah dan senang,awal seperti ini yang menjadikan belajar dapat berkembang.

3. Hilangkan anggapan bahwa gambar anak jelek,anak tidak bisa menggambar.
     Pada dasarnya semua anak dapat menggambar,dan tidak ada gambar jelek atau salah,yang          ada kelucuan dan kepolosan .
4. Jangan memaksa anak untuk mengikuti bentuk dan warna yang kita inginkan. 
     Biarkan mereka mencoba menggambar sendiri apa yang mereka imajinasikan. Bantulah                dengan bercerita, Lalu biarkan mereka menterjemahkannya sesuai dengan pandangan                   mereka masing-masing.
5. Jangan ada intervensi
     Ketika anak dalam menggambar banyak intervensi dari orange tua atau guru dengan                    memberikan dikte yang membuat anak takut untuk menggambar karena takut salah, hal ini        menjadikan anak akan ragu dan mengkerdilkan kreativitas.
6. Berikan media yang Berfariasi.
     Dengan media yang berfariasi membuat anak lebih fres dan tidak jenuh.

7. Ajak anak membuat ceritera ringan, dari pengalamanya masing-masing, dan          membuat gambar dari ceritanya itu sesuai gaya masing-masing anak.                          Menggambar diawali dengan cerita membuat anak lebih sadar dengan apa yang di gambar.

8. Berikan kesempatan pada anak untuk memberi judul dan menceritakan hasil        karyanya.
     Dari apa yang mereka gambar. berikan kesempatan mereka bercerita, objek utama tersebut         sedang ada dimana, sedang melakukan apa, bersama siapa. dan apa alasannya. Anak akan            bercerita lebih dahulu sebelum akhirnya mereka menyempurnakan bentuk gambarnya. 
9. Ajak anak-anak belajar menggambar secara kelompok dengan satu tema
     Menggambar secara kelompok mengajak anak-anak belajar bersosialisasi dengan menghargai      pendapat orang lain
10. Beri Pujian bukan celaan
     Hargai karya anak dengan meberikan pujian yang realis atau juga dengan mengadakan                  apresiasi dan pameran berkala.Hal seperti ini mnjadikan anak lebih merasa dihargai,dan                meningkatkan rasa percaya diri.

  Dalam karya lukis anak tersirat nilai-                                                       nilai,Kejujuran,ekspresi,imajinasi,
kreativitas,dan juga  originalitas.

Amati Garisnya,Brastruk Ekspresinya,Komposisinya,Perpaduan warnanya,Komposisinya, Temanya dan penyelesaianya.
Secara visual karya diatas memang jarang kita temui sebagai pemenang lomba di wilayah kita,namun secara orginalitas karya, Karya ini bisa dipertanggung jawabkan dan secara estetik karya ini sangat memenuhi dari kreteria gambar anak secara Kreativ dan Original.

Meski setiap anak harus diberi kebebasan untuk berimajinasi dalam berekspresi tetapi mereka tetap harus mendapatkan panduan belajar. "Anak juga jangan dibebaskan begitu saja.Selain tips diatas peran guru secara porposional harus menguasai seni secara keilmuan dan prakteknya,sehingga nantinya bisa memberikan kepada anak didiknya dasar-dasar belajar seni lukis yang baik.sebagai contoh, memberikan pengenalan unsur-unsur dasar seni rupa kepada anak-anak,antara lain Teknik penggunaan Media (Crayon,Pensil warna, konte, pensil,Cat Air,Cat minyak,dll).Memberikan Teori dasar Komposisi Bidang,Bentuk dan Warna, dan tak kalah penting lagi memberikan contoh-contoh karya yang sudah teruji Originalitas dan Krerativitasnya baik karya lokal sampai tingkat internasional.

 Artikel ini adalah pengalaman penulis dalam proses pembelajaran seni lukis untuk anak-anak sekolah dasar, semoga bermanmanfaat, dan selamat berkreasi sesuai jiwa dan hati sehingga kretivitas dan originalitas karya dapat terEkskusi.Merdeka.(BQ)